Minggu, 13 November 2016

Pengambilan Keputusan




Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan
Manusia merupakan bagian dari alam, hidupnya tidak lepas dari alam. Bila pada proses kehidupan manusia sejak ia diciptakan merupakan unsur yang semakin lama mendominasi unsur-unsur lainnya di alam ini, hal itu tidak lain karena manusia dibekali kemampuan-kemampuan untuk bisa berkembang demikian rupa. Segala proses yang terjadi di sekelilingnya dan di dalam dirinya dirasakan dan diamatinya dengan menggunakan semua indra yang dimilikinya, difikirkannya, lalu ia berbuat dan bertindak (Suryadi, Kadarsah dan Ramdhani, M Ali, 2002). Dalam menghadapi segala proses yang terjadi disekelilingnya dan di dalam dirinya, hampir setiap manusia membuat atau mengambil keputusan dan melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar merupakan pencerminan hasil proses pengambilan keputusan dalam fikirannya, sehingga sebenarnya manusia sudah sangat terbiasa dalam membuat keputusan.
Jika keputusan yang diambil tersebut perlu dipertanggungjawabkan kepada orang lain atau prosesnya memerlukan pengertian pihak lain, maka perlu diungkapkan sasaran yang akan dicapai berikut kronologis proses pengambilan keputusannya. 
Ada beberapa dasar pengambilan keputusan menurut George R. Terry, yaitu sebagai berikut :
1.      Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi.
Suatu proses bawah sadar atau tidak sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi.
2.      Pengambilan Keputusan Rasional.
Keputusan yg dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
3.      Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta.
Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
4.      Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman.
Pengalaman seseorang dapat mempekirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan           untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.  Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
5.      Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang.
Biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya.


Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan proses mental di mana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data, baik oleh manajer secara individual maupun tim, dalam upaya mengatur dan meng-awasi informasi terutama informasi bisnisnya. Artinya bahwa dalam pengambilan keputsan memerlukan informasi awal yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diputuskan.
Beberapa ahli mengemukakan definisi  keputusan , diantaranya:
-          Menurut Davis (1988) keputusan adalah hasil dari pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Keputusan dibuat untuk menghadapi masalah-masalah atau kesalahan yang terjadi terhadap rencana yang telah digariskan atau penyimpangan serius terhadap rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
-          Siagian (1996) menyatakan, pada hakikatnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data. Penentuan yang matang dari altenatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
-          Ralp C. Davis dalam Imam Murtono (2009) menyatakan keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.
Pengambilan keputusan adalah sesuatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh persepsi seseorang tentang suatu masalah tersebut. Individu mempersepsikan suatu benda yang sama secara berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, faktor yang ada pada pihak yang mempersepsikan yaitu sikap, keutuhan atau motif, kepentingan atau minat, pengalaman dan pengaharapan individu.  Kedua, faktor yang ada pada objek atau target yang dipersepsikan, yang meliputi hal-hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang, dan kedekatan. Ketiga, faktor konteks situasi di mana persepsi itu dilakukan yang meliputi waktu, keadaan/ tempat kerja, dan keadaan sosial.
Faktor-faktor Pengambilan keputusan
-          Keadaan internal organisasi.
a.       Dana yg tersedia
b.       Keadaan sumberdaya manusia.
c.       Kemampuan karyawan.
d.       Kelengkapan dari perlatan organisasi.
e.       Struktur organisasi.
-          Keadaan eksternal organisasi, meliputi keadaan ekonomi, sosial, ekonomi, politik, hukum, budaya, dan sebagainya.
-          Tersedianya informasi yang diperlukan.
-          Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan, meliputi penilaiannya, kebutuhannya, intelegensinya, keterampilannya, kapasitasnya, dan sebagainya.
-           
Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 tahap yaitu penemuan masalah, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
-          Penemuan masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas, sehingga   perbedaan antara masalah dan bukan bukan masalah ( misalnya isu) menjadi jelas. Sehingga masalah yang dihadapi dapat di cari model dan jalan keluar yang sesuai.
-          Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada atau sudah                  jelas. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
1.      Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah
2.      Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa datang (state of nature)
3.      Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil, biasanya berbentuk tabel hasil (pay off table)
4.      Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.

-          Pengambilan keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi yang ada, seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik.



Hal yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan :
1.      Kejelasan masalah, sebelum mengambil keputusan, kita harus mengetahui kejelasan masalah yang harus dihadapi.
2.      Orientasi tujuan, kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
3.      Pengetahuan alternatif, seluruh alternatif diketahuui jenisnya dan konsekuensinya
4.      Preferensi yang jelas, alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria
5.      Hasil maksimal, pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal

Pengertian Pengambilan Keputusan Sebagai Ilmu dan Seni
-          Secara umum pengambilan keputusan adalah upaya untuk menyelesaikan masalah dengan memilih alternatif solusi yang ada
-          Sebagai seni, Pengambilan Keputusan adalah proses mengambil keputusan pada situasi dan kondisi yang berbeda (karena adanya keragaman yang bersifat unik), yang memiliki karakteristik keunikan tersendiri”citaras dan nuansa” tersendiri
-          Sebagai ilmu, Pengambilan Keputusan adalah suatu aktivitas yang memiliki metode, cara, dan pendekatan tertentu secara sistematis, teratur dan terarah.

Tipe Keputusan
-          Programmed Decision (Pengambilan Keputusan Terstruktur)
Merupakan prosedur khusus yang dikembangkan untuk menangani masalah yang rutin dan berulang-ulang.
-          Nonprogrammed Decision (Pengambilan Keputusan Tidak Terstruktur)
Keputusan yang bersifat baru dan tdk terstruktur, diperlukan pada situasi permasalahan yang unik dan komplek

Perbandingan Tipe Keputusan
-          Masalah
·         Programmed Decision : Banyak, berulang, rutin. Kepastian adanya hubungan sebab –  akibat.
·         Nonprogrammed Decision : Baru, tak terstruktur. Ketidakpastian adanya hubungan sebab – akibat.
-          Prosedur
·         Programmed Decision : Tergantung pada kebijakan, aturan dan prosedur yang  jelas.
·         Nonprogrammed Decision : Butuh kreativitas, intuisi, toleransi,  pemecahan masalah secara kreatif.
Contoh
-          Perusahaan
·         Programmed Decision : Pemesanan persediaan periodik.
·         Nonprogrammed Decision : Diversifikasi produk & pasar baru.
-          Universitas
·         Programmed Decision : Kenaikan angka kredit jabatan.
·         Nonprogrammed Decision : Pembangunan fasilitas kelas baru.
-          Pemerintah
·         Programmed Decision : Sistem gaji untuk promosi karyawan.
·         Nonprogrammed Decision : Reorganisasi pada pemerintahan daerah.
-          Rumah Sakit
·         Programmed Decision : Prosedur pendaftaran pasien.
·         Nonprogrammed Decision : Pembelian alat laboartorium.

Perbedaan Lainnya
-          Programmed Decision :
·         Karakteristik rutinitas, berulang-ulang
·         Korelasi antar variabel terlihat jelas
·         Teknik pengambilan keputusan berdasarkan kebiasaan, tradisi, dan rutinitas.
·         Tingkat resiko rendah
·         Sifat peristiwa mudah diramalkan
·         Nilai keputusan mendekati akurat
·         Pandangan yang dianut rational
·         Ada SOP
-          Nonprogrammed Decision :
·         Baru, tidak berulang, jarang terjadi
·         Sulit dicari hubungannya
·         Teknik pengambilan keputusan berdasarkan  kreativitas, inovasi, intuisi
·         Resiko tinggi,besar
·         Sulit diramalkan
·         Sulit dinilai dengan pasti
·         Cenderung bounded rationality
·         Tidak ada SOP


Tipe Keputusan Lain
-          Atas dorongan pencapaian tujuan
Penetapan Tujuan
Masalah
Pengambilan Keputusan
 
                                      
 

                                              Yang Timbul Oleh

Untuk Mencapai tujuan, Manusia membentuk organisasi Sebagai wadah relasi sosial Kerjasama, yang hubungannya 2 orang atau lebih dan AKAN MEMUNCULKAN Adanya pemberian tugas dan penerima tugas. Supaya efektif perlu komunikasi, Komunikasi yang efektif membutuhkan informasi, karena Informasi sebagai bahan baku utama pengambilan keputusan

-          Atas tarikan dari tuntutan lingkungan
Masalah
Penetapan Tujuan
Pengambilan Keputusan
 


                                                             Untuk Menyelesaikan
Atas tarikan dari tuntutan lingkungan akan mengarahkan pada hasil mana yang sudah dicapai dan pengukuran mana yang menunjukkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Penetapan goal dan objective membutuhkan komunikasi antara manajer dengan bawahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar